cara membuat antena kaleng itu sangan mudah dan alat-alatnya puntidak sulit di cari terutama di tempat orang jualan elektronik dan di tempat seperti harco,glodok,dan pasr poncol
ALAT-ALAT YANG DI PERLUKAN
1. Sediakan sebiah kaleng
2. PCMCIA card
3. PC W-lan ( untuk yang menggunakan PC, card tersebut di tambahkan ke slot PCI)
4. conektor SMA
5. Kabel coaxial RG-58 atau RG-6 yang panjangnya tidak lebih dari 15 meter
6. Konektor N Plug (TNC Plug Connector RG 58 CRMPG) yang digunakan untuk
menghubungkan ke kabel.
7. konektor N ( TNC connector sagel chsis sepasang)
8. baut dan mur ( untuk menempelkan konektor N ke kaleng
9. intikabel RG-8 tidak boleh kurang atau lebih dari ukuran 3,3
| From jenis conek tor |
persiapan untuk merakit
1. persiapkan alat-alat yang perlukan deket dengan anda dan persiapkan semua dengan benar
![]() |
| conektor 3 |
2.potong kaleng andah jika panjangnya masih melebihi ukuran yang di tentukan tergantung diameter kaleng dengan menggunakan gergari besi atau pisaudan buat lubang menggunakan obeng atau pisau klo tidak ada bor denagan jarak dari pinggir dasar kaleng 4,4 cm
![]() |
| Untitled Album |
ukuran yang di gunakan
beriut ini akuran yang anda bisa gunakan untuk membuat antena kaleng yang diam bil dari situs diambil dari situs wire.less.dk2. Tapi perlu diketahui panjang kaleng disini tidak di per hitungkan.anda dapan menggunakn kaleng yang yg ukuranya lebih dari 100mm tampa harus dipotong
![]() |
| diameter |
untuk mendapan ukuran yang lebih tepat anda bisa menggu nakan sofwer cantennator yang bisa di donwloat secar geratis di google
Berikut ini merupakan contoh perhitungan dengan menggunakan kaleng
yang berdiameter 10 cm yang digunakan pada frekuensi 2,4 Ghz.
Perhatian: ganti angka 2.4 yang ada secara default dengan angka 2,4
(menggunakan koma). Kemudian konversikan 10 cm menjadi 100 mm, sehingga
akan menghasilkan perhitungan dengan panjang kaleng 137,76 mm (13,7 cm),
dan ukuran dari belakang kaleng ke N konektor sepanjang 45,92 cm (4,5 cm).
![]() |
| cantenator |
cara merakit
Pertama (N Connector)
1. AmbilSocket TNC segel chasis atau N connector yang telah di sangkutkan dengan kawat tembaga yang panjangnya 3,3cm dankaleng yang telah di lubangin
http://picasaweb.google.com/radenacong/2#
2. Masukan Connektor N yang telah disatukan dengan kawat tembaga kelubang kaleng yang telah di sediakan
| From lubang |
3. kencangkan connector N dengan kaleng menggunakan mur dan baut menggunakan tang atau tangan ( kalau tanganya kuat)
![]() |
| baut |
4.bentuk akir dari pekerjaan pemasangan mur dan baut dan penampakan kawat tembaga yang telah terpasang
![]() |
| anteannnnnn |
![]() |
| Untitled Album |
Kedua (Plug N Connector)
langkah berikut merupakan langkah memasang kabel ke Plug TNC RG 58
CRMPG
1. kopas terlebih dahulu kabel yang akan dihubungkan ke konektor. Perhatikan dengan baik,jangan sampai ada kabel serabut yang ikut masuk kedalam ketika masukan ke konektor.
| From ggg |
2. Hasil akhir pemasangan kabel dan pemasangan Plug TNC dengan N
Connector.
| From ggg |
| From ggg |
Ketiga (SMA Connector)
Langkah ini merupakan langkah terakhir perakitan antena kaleng, yaitu
menggabungkan kabel dengan SMA Connector. Ingat bahwa konektor SMA
terdiri dari tiga buah benda kecil (jarum, gelang dan konektornya itu sendiri)
1. Masukan terlebih dahulu gelang besi dari konektor SMA dengan kabel,
kemudian satukan kabel dengan konektor.
![]() |
| From 3 |
2. Masukan jarum ke tengah konektor yang nantinya akan dijadikan sebagai
penghubung ke WLAN Card. Usahakan pemasangan jarum ini rata
dengan pinggir konektor untuk memudahkan mecolokkan konektor ke WLAN Card. Jangan memasukan dengan paksa jarum ke konektor kalau
memang tidak bisa. Kurangi kabel supaya memudahkan pemasangan
jarum.
![]() |
| From 3 |
Perhatian:
Hati-hati ketika menekan jarum, karena dapat melukai jari-jemari Anda yang
halus atau jarumnya yang patah.
3. Jika sudah terpasang dengan baik dan cukup kokoh jarumjarumnya, coba
pasang konektor SMA dengan ujung konektor WLAN. Bila sudah
terpasang baik, akan tampak seperti pada gambar berikutnya.
![]() |
| From 3 |
![]() |
| From 3 |
Hasil akhir dari pekerjaan pembuatan antena kaleng. Sekarang saatnya Colok
dan Mainkan (Plug and Play).
![]() |
| From 3 |
~~~~~~~~~SELAMAT MENCOBA SEMOGA BERHASIL~~~~~~~~~
Sumber : http://kalengantena.blogspot.com/





































Bubble memory merupakan media yang ramai digaungkan oleh para analis industri akan menjadi pengganti media cakram magnetik. Namun realitas berkata lain, bubble memory hanya digunakan di beberapa produk komersial.
Komputer Apple Lisa(1983) menggunakan dua 5,25 inchi disk drive yang terintegrasi. Drive ini menggunakan format “Fileware”, namun banyak yang mengenalnya dengan nama Twiggy. Disket Twiggy berkapasitas 871KB dan terlihat sebagai versi “aneh” dari versi 5,25 disket yang terkenal.
Di tahun 1983, Sinclair Research meluncurkan ZX Microdrive system untuk system komputer mereka ZX Spectrum. ZX microdrive mampu menyimpan 85KB di media sebesar 1,3 inchi.
Biasanya kita akan berasumsi catridge ROM sebagai media penyimpanan tradisional di konsol video game, namun komputer jaman dahulu juga pernah memakainya. Uniknya lagi, Lotus pernah merilis software terkenal mereka Lotus 1-2-3 dalam format IBM PCjr pada tahun 1984. Meskipun media ini cepat untuk mengakses data dan mudah digunakan, catridge ROM dengan cepat kehilangan popularitasnya karena keterbatasan jumlah data yang dapat disimpan dan juga harga manufaktur dari media ini.
Didesain pertamakali untuk digunakan pada perekam video awal, Fuji LT-1 2 inch floppy format hanya digunakan di komputer dengan model Zenith Minisport laptop (1989). Kapasitas disket ini adalah sebesar 720 KB, dan karena ukurannya yang sangat kecil, ada olok-olok di era tersebut supaya pengguna disarankan untuk menjauhkan hewan peliharaannya karena mungkin dapat tertelan.
Insight Peripherals memperkenalkan floptical drive pada tahun 1992. Media ini mampu menyimpan 21 MB data di disket berukuran 3,5 inchi, dan disket ini juga kompatibel dengan drive 3,5 inchi. Floptical mampu menyimpan data yang lebih besar melalui teknologi hybrid yang disebut “Floppy Optical” yang menggabungkan teknologi disket konvensional dengan pembacaan data melalui laser yang memungkinkan penulisan data lebih akurat, yang memungkinkan lebih banyak track disimpan pada disket.
Media penyimpanan ini mampu menyimpan dua megabyte data di optiknya dan setelah memasukkan data didalamnya maka tidak akan pernah bisa diganti (sama seperti CD-R, tapi tidak berputar)
Teknologi Magneto menggunakan laser untuk membaca data pada cakramnya, mirip seperti pada CD-ROM. Tapi tidak seperti CD, kebanyakan cakram MO dapat ditulis ulang karena menggunakan material magnetik spesial digabung dengan teknologi laser.

